BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Pengertian Pelayanan Prima
Secara bahasa Service Excellence
terdiri dari dua kata, yakni Service dan Excellence. Service adalah setiap
kegiatan yang diperuntukkan dan ditujukan untuk memberi kepuasan melalui
pelayanan yang diberikan seseorang secara memuaskan. Sedangkan menurut
Kertajaya, Service adalah sebuah paradigma dari orang- orang yang dalam sebuah
perusahaan, tidak peduli apakah perusahaan yang menghasilkan produk atau
Service untuk selalu memberikan best value kepada pelanggannya. Sedangkan
Excellence adalah sesuatu yang diberikan mempunyai kualitas tinggi dan melebihi
apa yang diharapkan customer. Upaya memperoleh informasi dan pengetahuan
tentang permintaan dan persyarat- persyaratan pelayanan diperlukan oleh
customer merupakan suatu upaya untuk mewujudkan Service Excellence. Adanya gap
antara pelayanan dengan keinginan customer akan menyebabkan ketidak puasan.
Sehingga kita perlu mencari informasi dan pengetahuan tentang permintaan dan
persyaratan- persyaratan pelayanan. Jadi Pengertian Prima (Excellent), kata
lain sangat baik, terpadu, mengesankan. Jadi yang dimaksud dengan pelayanan
Prima (Excellent) adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasi, menggerakkan
serta mengendalikan proses pelayanan dengan standar yang sangat baik untuk
memuaskan pelanggan.
2.2.
Tujuan Pelayanan Prima
2.2.1.
5
|
·
Untuk
memperhatikan perkembangan kebutuhan dan keinginan para pelanggan dari waktu ke
waktu untuk kemudahan mengantisipasinya.
·
Berupaya
menyediakan kebutuhan pelanggan sesuai dengan keinginan atau lebih dari
yang diharapkan Memperlakukan pelanggan
dengan pola layanan terbaik pelayanan diberikan dengan tekadbahwa pelayanan
adalah pemberdayaan
2.2.2. Selain melakukan pola tertentu dalam service ada dua
kualitas layanan yaitu :
·
Kualitas
Layanan Internal : kualitas pelayanan internal berkaitan dengan interaksi
jajaran pegawaiorganisasi/perusahaan dengan berbagai fasilitas yang tersedia
·
Kualitas
layanan external : mengenai kualitas layanan kepada pelanggan external
Setelah melakukan
pola pelayanan dan mengetahui pelayanan service, kita juga perlu mengevaluasi
layanan kita, dalam evaluasi layanan bila kinerja pelayanan ini dikaitkan
dengan harapan (expectation) dan kepuasan (Satisfaction) dengan gambaran
sebagai berikut :
·
Kinerja <
Harapan (performance < Expectatio) dimana bila kinerja layanan menunjukan
keadaan di bawah harapan pelanggan, maka pelayanan kepada pelanggan dapat
dianggap tidak memuaskan
·
Kinerja = Harapan
(Performance = Expectation) dimana bila
kinerja layanan menunjukan sama atau sesuai dengan yang diharapkan
pelanggan,maka pelayaan dianggap memuaskan, tetapi tingkat kepuasannya
adalahminimal karena pada keadaan seperti ini dapat dianggap belum ada
keistimewaan layanan, jadi pelayanan dianggap biasa atau wajar – wajar saja
·
Kinerja >
Harapan (Performance > Expectation) Bila kinerja layanan menunjukan lebih
dari yang diharapkan pelanggan, maka pelayanan yang di berikan ada pada tahap
yang optimal
2.2.3. Harapan pelanggan
internal :
Harapan - harapan
pelanggan internal itu diantaranya meliputi
·
Kebersamaan dan kerjasama : dimana karyawan pegawai atau pegawai pada suatu organisasi perusahaan sebenarnya
sangat mendambakan suatu kebersamaan diantara seluruh jajaran pegawai
·
Persyaratan kualitas barang atau jasa (Quality and
reliability) Pelanggan umumnya berharap bahwa
produk yang dibelinya mempunyai kualitas tertentu, yang minimal dapat memuaskan
kebutuhan sesuai dengan yang diharapkannya
·
Harga yang kompetitif : dimana pada umumnya menginginkan harga barang dan jasa
dapat di beli dengan harga yang murah, dimana dalam hal ini, yang dimaksud
murah adalah kesesuaian antara kualitas barang dengan harga yang harus di bayar
·
Cara pelayanan yang tepat, cepat, dan ramah (Best
Service) dimana harapan
pelanggan internal terhadap cara - cara pelayanan yang baik di setiap tempat
penjualan atau outlet merupakan salah satu penentu kepuasan pelanggan karena
pelanggan tidak hanya terpuaskan oleh kuaitas barang saja, mereka juga
menginginkan kepuasan dari cara dan saat mereka memperolehnya
2.2.4. Harapan Pelanggan
Eksternal
·
Barang
dan jasa selalu tersedia
·
Mendapatkan
kemudahan dalam memperoleh barang/jasa yang diperlukan
·
Harga
barang terjangkau
·
Tersedia
banyak pilihan
·
Penjual
senantiasa jujur dalam memberikan informasi mengenai kondisi barang/jasa yang akan dijual
·
Mendapatkan
potongan harga
·
Mendapatkan
pelayanan purna jual (after sales service)
·
Tidak
ada penundaan dalam pengiriman atau pembelian barang
·
Tempat
berbelanja yang aman dan nyaman
2.2.5. Keberhasilan dalam
melayani berdasarkan pada :
Keberhasilan program pelayanan prima
tergantung pada penyelarasan
·
Kemampuan
·
Sikap
·
Penampilan
·
Perhatian
·
Tindakan,
dan
·
Tanggung
jawab dalam pelaksannanya.
2.3.
Strategi Pelayanan Pelanggan
2.3.1. Problematika Dan
Strategi Layanan
Mengidentifikasikan 4 (empat) karakteristik
yang membedakannya dari barang dan perlu beberapa strategy dalam menghadapinya
4 karakteristik tersebut yaitu :
·
Intangibility
(Tidak berwujud)
·
Heterogeneity
(Heterogenitas)
·
Inseparability
(Keterkaitan)
·
Perish
ability (Tidak tahan lama)
Intensitas Persaingan berskala global
menuntut pergeseran dasar dalam dunia bisnis. Misi dasar suatu bisnis tidak
lagi berupa laba, melainkan penciptaan dan penambahan nilai bagi pelanggan.
Upaya menghasilkan laba melalui penciptaan nilai bisa dilakukan dengan cara:
·
Meningkat
perolehan pelanggan
·
Mempekerjakan
karyawan dengan lebih baik
·
Memberikan
kompensasi yang lebih efektif
·
Meningkatkan
produktifitas karyawan
·
Memotivasi
karyawan untuk untuk menawarkan nilai kepada para pelanggan
·
Membangun
investasi dan struktur kepemilikan yang lebih baik
2.3.2. Penambahan nilai bisa dilaksanakan dalam
berbagai bentuk cara yaitu
·
Mengkonsep
ulang dan memfokuskan kembali strategiperusahaan
·
Mencari
cara yang lebih efektif untuk memasarkan produk
·
Merancang
ulang proses proses bisnis
·
Melaksanakan pendekatan yang lebih efektif terhadap layanan pelanggan
·
Menjamin
bahwa setiap orang memahami cara struktur baru menjalankan bisnis dan hal hal yang harus dilakuKan untuk
melaksanakan struktur baru
·
Memilih
dan mengembangkan sumber daya terbaik untuk proyek baru
2.3.3. Prinsip pelayanan unggul pelanggan dan
kepuasan pelanggan ada 3 kunci pelayanan pelanggan yang unggul
·
Kemampuan
memahami kebutuhan dan keinginan
pelanggan
·
Pengembangan
database yang lebih akurat daripadapesaing mencakup kebutuhan dan keinginan
setiap segmenpelanggan danperubahan kondisi persaingan
·
Pemanfaatan
informasi informasi yang diperoleh dari riset pasar dalam suatu kerangka strategik
. Kerangka ini diwujudkan dalam pengembangan relationship marketing
2.3.4. Komunikasi verbal
dengan pelanggan
·
Prinsip
mendengarkan pelanggan
·
Prinsip
mengatakan apa yang diinginkan dikatakan
·
Prinsip
menggunakan tata bahasa yang tepat
·
Prinsip
bertanya benar dan menjawab dengan benar
2.3.5. Komunikasi non verbal dengan pelanggan
·
Intonasi dan nada bicara
·
Penampilan
dan groming
·
Jarak tubuh dan kondisi
lingkungan kerja
·
Komunikasi
lewat warna
2.3.6. Komunikasi non verbal dan body language
·
Perhatikan
kesehatan dan kebersihan seluruh tubuh
·
Penampilan busana
·
Sentuhan
bahas tubuh
·
Perhatikan
sikap
2.3.7. Jenis pelanggan yang menyulitkan
·
Pelanggan
yang marah
·
Pelanggan yang
menjengkelkan
·
Pelanggan
pengkritik terus menerus
·
Pelanggan yang tidak
berhenti bicara
·
Pelanggan
yang tidak bisa mengambil keputusan
·
Pelanggan yang aneh
2.3.8. Prinsip dasar pelayanan pelanggan
·
Menciptakan kesan
yang positif
·
Menjaga keramahan
dan kesopan dalam berinteraksi
·
Menunjukan sikap
yang baik
·
Prinsip integritas
2.4.
Konsep
Kepuasan Pelanggan
·
Kepuasan
Pelanggan merupakan suatu kosa kata yang
wajib bagisetiaporganisasibisnis. Ukuran kinerja bisnis organisasi juga dapat
diukur dari kepuasam pelanggan.
·
Kepuasan
pelanggan memberikan manfaat bagi organisasi diantaranya:
o Berdampak positif bagi loyalitas pelanggan.
o Berpotensi sebagai sumber pendapatan masa
depan melalui pembelian ulang cross selling dan up selling
·
Menekan
biaya – biaya transaksi pelanggan dimasadepan, terutama biaya komunikasi
pemasaran, penjualan dan layanan pelanggan.
·
Menekan
volasilitas dan resiko yang berkenaandengan prediksi cash flow.
·
Meningkatkan
toleransi harga, terutama kesediaanpelanggan untuk membayar harga premium
dantidak mudah berpaling ke pemasok lain.
·
Menumbuhkan
rekomendasi getok tular positif
·
Pelanggan
cenderung lebih reseptif terhadap product-line extensions dan new
add-on services yang ditawarkan
perusahaan
·
Meningkatkan
bargaining power relatif perusahaan terhadap jaringan pemasok, mitra
bisnis dan saluran distribusi
2.4.1. Aspek penting penanganan keluhan
·
Memiliki
rasa empati kepada pelanggan yang marah
·
Kemudahan
konsumen dalam hubungan perusahaan
·
Kecepatan
dalam penanganan keluhan
·
Kewajaran
atau keadilan dalam memecahkan permasalahan atau keluhan
2.4.2. Metode yang digunakan guna mengukur kepuasan
pelanggan adalah
·
Sistem
keluhan dan saran, misalnya guest coment , coment card
·
Ghost-shopping
(mystery shopping), yakni
salah satu bentuk riset observasi partisipatoris yang memakai jasa orng-orang
yang ‘menyamar’ sebagai pelanggan perusahaan dan pesaing sembarimengamati
secara rinci aspek-aspek layanan dan kualitas produk.
·
Lost
customer analysis yakni
menghubungi atau mewawancarai para pelanggan yang telah beralih ke pemasok
dalam rangka memahami penyebabnya dan melakukan perbaikan layanan.
·
Survey kepuasan pelanggan.
2.5.
Dimensi
kualitas Pelayanan& Strategy Implementasi
Total quality service
Kondisi
perekonomian pada abad ini yang memasukifase turbulence dimana kondisi
ekonomi semakin panasdan penuh dengan ketidakpastian.Globalisasi merupakan
suatu tantangan bagiperusahaan.Persaingan bisnis pada saat ini semakin
ketat.Banyak produsen yang menawarkan produk (barang atau jasa) yang sejenis
kepada konsumennya. Akan tetapi servicemerupakan value added (nilai
tambah) yang membedakan perusahaan. Value added tersebut menjadi suatu
senjata perusahaandan diwujudkan dalam Total Quality Services.vDengan persaingan yang semakin ketat
makasiklus hidup suatu produk akan semakin pendek.Hal ini diakibatkan
perusahaan akan terusberinovasi guna menawarkan suatu produk yangbaru bagi
konsumennya,Dengan demikian persaingan tidak lagi bersifat inventory-driven
system akan tetapi beralih keservice
- driven system. Hal ini menunjukan bahwa permintaankonsumen menjadi
faktor pengendali dalampersaingan dan bukan lagi didorong oleh system
persediaan. Permintaan konsumen akanmeningkat seiring dengan kepuasan
konsumentersebut terhdap pelayanan (service) yang diberikan produsen.
2.5.1. Dimensi Kualitas
Pelayanan
Menurut Pasuraman terdapat 5 dimensi guna
menilai kualitas pelayanan perusahaan yakni:
·
Berwujud
(Tangible)
·
Keandalan
(Realibility)
·
Daya
Tanggap (Resposiveness)
·
Jaminan
(Assurance)
·
Empati
(Emphaty)
2.5.2. Strategy
implementasi TQS (Total QualityService )
Total Quality
Servicemerupakan derivasi TQM dalam industri jasa
yang mempunyai inti konsep bahwa dalam usaha meningkatkan kualitas jasa
perusahaan harus melibatkankomitmen dan kesadaran seluruh level kerja dalam
perusahaanyang mana usaha ini harus dilaksanakan terus-menerus sepanjang waktu
sehingga akan didapatkan
peningkatan penjualan serta pangsa pasar yang lebih luas. Fandy Tjiptono (2005:56) mendefinisikan TQS sebagai: Sistem manajemen strategi integratif yang melibatkan semua
manajer, karyawan serta menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif untuk
memperbaiki secara berkesinambungan.Proses-proses organisasi agar dapat
memenuhi dan melebihikebutuhan, keinginan dan
harapan konsumen.
2.5.3. Kualitas pelayanan
dalam TQS
Dalam upaya
meningkatkan kualitas pelayanan TQS menawarkan model yang disebut siklus deming
yang terdiri dari 4 komponen utama: PDCA (Plan ,do , check, act)
·
Plan :Merencanakan
perubahan atau pengujian
·
(Do) pelaksanaan :Melaksanakan
perubahan atau pengujian
·
(Check) Evaluasi :Mengamati
pengaruh perubahan
·
Tindaklanjut (act) :Bertindak
berdasarkan yang telah di amati
2.6.
Peran
Top Management dan Pemberdayaan
SDM dalam Implementasi TQS
Komitmen dan keterlibatan manajemen puncak
adalah pendekatan yang paling mendasar dalam memperbaiki kualitas
manajemen.Manajemen puncak diharapkan dapat mendorong peningkatan perilaku yang
mengarah pada kualitas kinerja organisasi secara keseluruhan. Terdapat beberapa
hal yang dapat dilakukan guna meningkatkan kualitas SDM yakni:
·
Perusahaan
harus dapat mengorganisir SDM dalam tim
operasional yang permanen.
·
Pembentukan
tim guna memecahkan masalah
·
Pemberian
penghargaan bagi tim yang berhasil melakukan perbaikan kualitas
·
Pemberian
bonus tahunan berdasarkan produktivitas, baik yang bersifat insentif, financial ataupun non financial
·
Pemberian
pelatihan
·
Penciptaan
iklim bebas bertukar ide dan mengemukakan pendapat serta berbagi pengalaman,
keahlian dan keterampilan baru.
·
Mendorong
karyawan bekerja sebagai TEAM (Together
Everyone Achieve More)
·
Membentuk
FDG (Focus Discussion Group)
2.6.1. Nilai Pelanggan Dan
Kepuasan Pelanggan Dalam TQS
Menurut Butz dan Goodstein konsep nilai
kepuasan pelanggan merupakan usaha pertama untuk secara serius memahami
pikiran,kebutuhan, harapan dan perilaku pelanggan dalam mendefinisikan nilai
tambah.Konsumen hanya akan bersedia membeliproduk perusahaan yang menawarkanCustomer Delivered Value tertinggi.Customer delivered valuemerupakan selisihantara total customer value dan total
customer cost. Total customer value mencakup nilai produk,nilai
pelayanan, nilai personal, dan nilai citra.Total customer costmencakup harga moneter, biaya waktu, biaya
ataseffortyang dilakukan dan psychic cost
2.6.2. Customer Value dalam
TQS Customer Value (nilai pelanggan)
merupakan emotional bond yang
ada antara konsumendanprodusen setelah konsumen menggunakan produkatau jasa
yang dihasilkan produsen danmemperoleh nilai tambah atas produk atau
jasatersebut.
2.6.3. Peningkatan Daya
Saing Perusahaan
Melalui Nilai
Pelanggan Perusahaan tidak
hanya cukup dengan memenuhi expressed
needs dan responsivenessneeds,
akan tetapi yang jauh lebih penting adalah bagaimana menyenangkan pelanggan
dengan mengantisipasi dan memenuhikebutuhannya. Perusahaan harus berorientasi
pada pelanggan dengan cara memberikan nilai
tambah dan keuntungan
yang lebih besar.
2.7.
Etika
Layanan
Menurut Charles watson dan
Pamela anderson :Agar kita melayani pelanggan, dengan baik adalah dengan mengedepankan etika
layanan . Hal – hal berikut harus dipahami ketika kita akan menerapkan etika
layanan pelanggan :
·
Kepuasan
hakiki akan dicapai ketika seseorang hidup demi sesuatu diluar diri sendiri
daripada melakukannsesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan oleh orang lain
atau melakukan yang mungkin mendatangkan pengakuan dan pujianatau menimbulkan
satu perasaan percaya diri, atau kasih saying dan persahabatan.
·
Berprilaku
hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan bertentangan dengan
kemampuan menusia menurut pengalaman dan prestasi
·
Mereka
yang memberikan kontribusi yang hakiki, sebagaimana telah dicatat oleh sejarah
bukan mereka yang mencari kesenangan bagi kep pribadi.
·
Kehidupan
yang baik bukan dicapai melalui pencapaian hal-hal yang sbernilai bagi diri
sendiri , namun dengan melayani orang laindalam cara –cara yang berharga.
·
Dengan
melayani orang lain bukan diri sendiri berari kita memperoleh kepuasan yang
hakiki.
·
Bekerja
untuk melayani orang lain bukan diri sendiri berarti kita memperoleh kepuasan
yang hakiki.
·
Kita
akan dapat lebih memahami mengapa pelayanan akan membawa pada satu dunia yang
lebih baik dan satu kehidupan yang lebih baik dengan cara memahami bahwa
melayani diri sendiri memerlukan satu perubahan radikal terhadap pola tingkah
laku ,orientasi kebiasaan yang umum.
·
Pelayanan
menuntut kemampuan untuk menempatkan diri sendiri sebgai fokus utama kehidupan
, untukmenjadikan apapun jenis pengorbanan yang penting untuk dipikul sebagai
tanggung jawab.
·
Satu
indikator untuk menilai apakah seseorang telah mampu melupakan diri sendiri
dalam mencapai satu penyebab yaitu diukur dengan kemampuannya dalam melayani
orang lain dan melupakan proses tersebut ,memandang pekerjaan tersebut sebagai
tanggungjawab dan dalam melakukannya berpatokan padaprilaku yang sesuai dengan
stamina mental.
2.7.1. Lima hal pokok yang merancang pemberian pelayanan prima
·
Regulasi
layanan :(SERVICE REGULATION)
Perusahaan apapun harus menyusun dan
mengembangkan jasa pelayanan pada pelanggan mencakup sistem , aturan ,
keputusan dan prosedur dan tata cara layanan dan keluhan agar memudahkandalam
standar pelayanan
·
Fasilitas–
fasilitas pelayanan SOP (SERVICE
FACILITIES)
Menyangkut fasilitas utama pendukung , ada
perlengkapan , pelayanan , serta akomodasi ,tools, alat bantu , produk
knowledge mesin, wc, peralatan,teknologi , ruang , gedung dan sebagainya
·
Peranan
tim pengarah: (ADVISORY TEAM)
Tim pengarah adalah yang bertanggung jawab
tertinggi dalam management , pimpinan ,dapat dari seorang PR atau manager operasional yang memiliki
peranan dalam management pelayanan prima.
·
Mudah-murah
–cepat-manfaat :
Mudah (simple) memperoleh layanan , kejelasan
informasi , pelanggan akan puas apabila relatif mudah , nyaman dan efisien
dalam mendapat kan produk dan layanan .
Budaya pemberian pelayanan prima:
a. self awarness c. reform e.impressive g.evaluation
b.
anthusiasm d. value f. care
Best Casinos in Washington, DC 2021 | MapyRO
BalasHapus› 남양주 출장샵 casinos 수원 출장안마 › america-gambler › casinos › 강릉 출장마사지 america-gambler Compare reviews, ratings, 태백 출장샵 games, complaints, & more - near Chicago, 상주 출장마사지 IL.